5.8.10

Potong Rupiah, perlukah??

Wacana redenominasi atau bisa diartikan sebagai simplifikasi mata uang, beberapa waktu belakangan ini mulai naik ke permukaan. Terlebih lagi menjadi wacana yg diperbincangkan oleh para ahli ekonomi atau pun akademisi ekonomi Indonesia.

Redenominasi atau simplifikasi sendiri kurang lebih diartikan sebagai pemotongan rupiah dalam arti kata penyederhanaan mata uang rupiah. Semisal kita punya uang di dompet sebanyak Rp 9000,- maka bila kebijakan ini diterapkan maka uang kita bakal menjadi Rp 9,-

Tetapi, yg patut dan menjadi pertanyaan sekarang adalah :
APAKAH HAL INI NANTINYA AKAN BERJALAN BAIK??

Menurut para ekonom, bila ingin kebijakan ini berjalan dengan baik, sudah seharusnya sosialisasi yg dilakukan pemerintah harus baik, efisien dan mampu dimengerti semua kalangan dan penduduk Indonesia. Selain itu, sosialisasi juga sepatutnya dilakukan pada saat kondisi ekonomi stabil (dilihat dari tingkat inflasi, tingkat hutang pemerintah, nilai kurs mata uang, dll). Masalahnya di sini adalah kondisi geografis dan juga tingkat pendidikan masyarakat kita sendiri juga harus diperhitungkan dalam pelaksanaan sosialisasi tsb. apakah mereka mampu menerimanya dengan baik? Timbul pertanyaan lagi di sini.

Selain itu, pertanyaan lain yg akan muncul di kalangan masyarakat adalah kenapa hal semacam ini harus atau perlu diterapkan?
Dan menurut beberapa ekonom ada beberapa faktor kenapa hal ini perlu diterapkan. Pertama, simplifikasi sendiri memudahkan dalam melakukan transaksi. Maksudnya, kita tidak akan perlu membawa uang banyak hanya untuk melakukan transaksi. Selanjutnya, yaitu agar terjadi paritas atau kesamaan antara kita dengan negara2 lain di dunia. Hal ini karena bila dilihat dari nilai kurs kita terhadap US $, dimana US $ 1 sebanding dengan Rp 9300an,-, negara kita dianggap memiliki kemampuan ekonomi yg kurang baik. Entah kenapa, saya sendiri kurang begitu mengerti kenapa bisa dikatakan seperti itu.

Selanjutnya, dampak yg ditimbulkan/yg akan muncul bila hal ini diterapkan. Apakah berdampak baik atau malah buruk, dan akan berdampak bagi siapa? Patut dipertanyakan. Karena menurut ekonom kita, bisa saja yg terkena dampak adalah masyarakat sendiri, yg otomatis merugikan kita akan tetapi bisa juga berdampak bagi para investor asing yg dikatakan nantinya bakal menguntungkan negara kita.

Nah, sodara2 sekalian. Menurut Anda : potong Rupiah, perlukah??

No comments: